Sakit Tapi Tak Berdarah
Tak kusangka, malam itu, air mata mengalir deras di pipiku. Entahlah apa yang kurasakan saat itu. Tanganku bergetar hebat, aku tak kuasa menatapnya lagi. Kugigit bibir bawahku, menahan teriakan kepedihan yang ingin kulepas. Sakit tapi tak berdarah, inilah yang kurasakan saat itu. Mengingat semua kenangan indah bersamamu semakin membuat sayatan sayatan tajam di hatiku.Di bawah sinar lampu kamarku, di atas ranjang ditemani boneka jerapah, aku menangis. Jarak diantara kita semakin pudar, dan aku takut suatu saat akan menghilang, sirna, terhempas oleh badai topan. Dan jika itu terjadi, mampukah aku tersenyum? Melihatmu dari kejauhan, walau samar, aku selalu yakin, its always been you. Galau mulu ya mbak? Ah, bodoamat, food always right there.