Posts

Showing posts from May, 2018

Saya seorang Penjual Koran

Saat itu saya berhenti di lampu merah. Ketika hendak mencoba berhitung menyaingi detikan di lampu merah, tiba tiba seorang penjual koran membuat saya mengurungi niat gabut saya. Seorang anak kecil, wajahnya lugu, memelas. Pipinya kotor, rambutnya terurai panjang. Ia menghampiri setiap satu dan satu lainnya untuk menjajakan korannya. "Pak, Bu, korannya Bu, satu saja 2000" Beragam alasan klasik mungkin sudah kebal di telinga bocah itu. Atau bahkan hanya sekadar lambaian dan tatapan sinis orang di dalam mobil. Dan kemudian ia mendekati saya. Dengan pelan ia mencoba menawari saya korannya. Buat saya, 2000 seharga membayar tukang parkir di Mall. Tempat saya membeli eyeliner seharga 80ribu. Setidaknya 2000 bukan harga yang mahal untuk sebuah kertas penuh informasi bukan? Terlepas dari harga koran yang cukup murah, saya membayangkan saya yang ada di posisi anak itu. Saya sang penjaja koran. Bagaimana saya hidup dengan uang