REVIEW FILM PENDEK AGUNG HAPSAH : Agen Resep Rahasia
Dimulai dari adegan mobil vs snipper. Kemudian dilanjutkan dengan Agung di dalam mobil beserta beberapa rekannya yang berdarah darah. Kemungkinan besar mereka udah diserang duluan deh sama musuh. Dari goretan luka di mobil kayanya dicakar sama wolvrine ukuran gedhe deh.
Disitu
suasana tegang, ditambah dengan music yang mendukung serta gerakan kamera. Ya
setidaknya dua hal itu membantu membangun atmosfir tegang. Tapi wait, ada yang
mengganjal. Ketika kamera menjadi mode snipper kaya game game tembak tembak
survival gitchu, sis nipper berada di sebelah kanan mobil, tapi pas dia nembak,
tembakannya ada di kiri mobil. Entah aku yang terlalu kampungan buat tahu ada
teknologi peluru memutar snipper atau emang Agung melakukan kesalahan di scene
ini.
Dilanjutkan
ketika Agung akhirnya mengambil keputusan buat menyetir mobilnya. Dia melaju
dengan cepat dan sis nipper ini ngikutin di belakangnya. Suasananya masih
tegang. Musiknya juga mendukung.
Ummm buat make up daarahnya agak mirip sama saus cabenya ayam geprek gung...
Disaat
terdesak itu, si Agung inget temennya, si Xavier yang diperankan oleh Ericko
Lim. Nah, sebelum lanjutin, aku mau menerka nerka dulu watak si Xavier ini.
Kemunculan
Xavier diawali dengan dia main tembak tembakan pake VR dan bolpen. Padahal
rekannya, si Agung lagi dalam misi berbahaya (dikejar Snipper bro). Tapi Xavier
entah mereka udah selalu kerja sama dari awal apa si Agung ini baru keinget
Snipper disaat itu, tapi aku simpulin sih, Xav ini orangnya kocag humoris gitu.
Dan ini
bisa menjadi penengan film yang serius. Nah, lanjut. Si Xavier yang tiba tiba
dihubungi Agung segera menggunakan control jarak jauhnya buat ngejalanin truck
yang siap cover si Agung.
BOOM. CAWWW
Dengan
mudah disini, truk berhasil meluluh lantahkan mobil sis nipper. Mantap gan.
Nah,
keanehan berikutnya disini. Adegan waktu truk ini menabrak mobil snipper,
kacanya pecah bro, tapi waktu di adegan foto mobil snipper yang ditunjukan ke
bos. Engga ada pecahnya.
Sekali
lagi, detail itu juga krusial ya Gung.
Scene berikutnya,
Agung dan si Bos CEO. Yang agak ganjal dipikiran gue sih, kok bosnya perempuan
berhijab. Entah kenapa karakter sangarnya agak kurang. Ya gue gerti sih, film
ini emang ga menceritakan bos mafia yang jahat dan bengis. Tapia gung disini
karakternya sangar, agak keren lagi kalau bosnya Fathia. Dia didandani dengan tampilan yang lebih nyentrik.
“Jadi apa
yang bikin kamu cocok dengan pekerjaan ini?” Agung jawab “Karena akulah yang
terbaik”
Saat itu si
bos mengenryitkan bibirnya, tanda kalau ngerasa si Agung ni songong amad dah,
tapi justru kaya orang yang merendahkan si Agung. Kaya ekspresi senior kating
songong sama adek kelasnya. Padahal biasanya sih kalau udah di dunia kerja,
engga begitu juga kan kita bersikap ke orang lain walaupun bawahannya.
Kemudian di
adegan yang agak komedi nih. Si pencuri yang ngedance buat ambil resep
rahasianya. Tampilannya epic, dibuka dengan brankas yang ala ala film Hollywood.
Disertai narasi serius yang terus melaju seiring music dan tampilan dance yang
kearah komedi film. Sebenernya ini film memang action-komedi kah? Ya, sayang
aja gitu saat lagi serius ada music komedi, tapi engga dikasih kaya dentuman
gitu. Menurutku sih, mending musiknya dibuat keras, dia berhenti ngomong (Si
Bos). Terus music berhenti langsung ke adegan serius. Keren aja sih kalau
musiknya berhenti, hening, dan misi pun dijelasin. Jadi engga nabrakin suasana.
Dengan
tampilan komedi disini harusnya mampu menggoreng film pendek ini menjadi lebih
masuk ke genre action komedi, kalau memang di akhir film diselipin lagi hal lucunya.
Apalagi ada Xavier. Yang bisa jadi juru kunci komedinya juga.
Xavier dan Pencuri
Sayangnya
Agung engga memaksimalin posisi Xavier ini, dia Cuma di depan layar aja,
apalagi ekspresi Xavier waktu dia ngeluarin kendaraan kurang digoreng maksimal.
Kalau dia dijadikan tokoh psikopat-comedy, dia bisa nampilin wajah berbinar
saat ngeluarin bantuannya buat Agung. Bukan ekspresi datar.
Sejujurnya,
ini film untuk komersial iklan dari Samsung, tapi agak aneh juga, adegan si
pencuri melaju mobilnya dengan ngegas, tapi kamera Agung cukup dekat dengan
belakang plat mobil itu. Agak menyalahin sains nih :D kalau saran gue,
kameranya memang segaaja ada yg jaga disitu, atau diletakkan disekitaran situ,
engga perlu dilempar. Karena jadinya seperti mengabaikan logika sainsL)
Yang paling
fatal dari kesalahan film pendek ini, kotak nya dibuang buang. Untuk ukuran
sampai butuh detektiv atau agen swasta buat cari tuh kotak, apalagi dengan
ancaman, kotaknya kaya dibiarin aja gitu saat dia ngelakuin perlawanan ke Agung.
Dilihat dari waktu pertama si Agung vs Pencuri, Agung seharusnya bisa mendeteksi
kelemahan si pencuri yaitu, suka membuang sembarangan curiannya, di yang kedua,
Xavier atau temen Agung bisa bantu dong buat ambil tuh kotak waktu Agung lagi
gelut sama pencuri. Beres.
Nah di
adegan terakhir sblm final, Si pencuri lebih parah lagi ninggalin kotaknya,
engga kira kira bro. Masa barang curian seberharga itu ditinggalin di parkiran,
terus dia masuk lorong buat ngejar Agung. Inget mas Pencuri, diatas langit masi
ada langit, diatas pencuri, masih ada pencuri lain. Kan eman-eman. Jadi, agak
aneh, waktu adegan terakhir itu, ditambah suara jalan Agung yang ilang pergi
(Atau Agung ini bisa melayang ya?).
Yah,
jadinya menurut saya, Agung baik untuk mencoba film action. Engga salah, kalau
tujuannya adalah buat belajar, soalnya susah mendirect film Action. Ya, untuk
story line, Agung perlu banyak belajar lagi. Dari awal dia buat film yang untuk
lomba FLS2N sampai yang sekarang ini, ada kemajuan. Untuk editing, Agung
personal sudah mantap. Tapi film action ga Cuma soal kamu pinter main jotos
jotosan, apa aksi mobil ngepot. Plot twist, cerita, dan keseimbangan logika itu
penting juga.
Ya sekian
dulu review saya soal Film pendek kawan seangkatan saya (umur gue dan Agung
samaan bro). Semoga kedepannya bisa lebih baik dari ini, jangan berhenti
berkarya!
Comments
Post a Comment