RITUAL MALAM





Malam ini seperti biasa, aku merebahkan diri di ranjang, tidak mematikan lampu, dan kedinginan. Malam ini seperti biasa, hembusan kipas angin membuatku meringkuk dalam selimut seperti bayi. Malam ini seperti biasa, aku kembali membaca... Dalam setiap malamku, setidaknya satu cerita atau artikel selalu menjadi suplemenku. Ini wajib, aku membutuhkan asupan suplemen bacaan sebelum tidur. Hanya saja yang tidak biasa dari malam ini adalah... aku membaca artikel dari sebuah buku.


Aku kembali teringat, sekitar 4-5 tahun yang lalu, ingatan terakhirku soal ritual malam-ku yang tak biasa. Dulu aku selalu haus buku, segala hal yang kubaca di malam hari adalah dari kertas. Bahkan Majalah Sakinah punya ibuku pun menjadi kawan malamku.

Setiap malam, ritualku selalu sama, pura-pura tertidur disaat Bapak masih terjaga. Menunggu suara ngorok Bapak dan kemudian menyalakan lampu untuk membaca. Jika mati lampu, aku sembunyi di dalam selimut menyalakan senter kemudian membaca buku. Buku-buku komik dan novel menjadi hal paling menyenangkan di seluruh dunia bagiku saat itu.

Kini, tidak lagi. Sejak hape selalu ada digegamanku, ritual malamku berubah. Malam yang panjang kuhabiskan untuk membuka akun media sosial. Membaca artikel yang bermanfaat kini tergantikan membaca artikel gosip. Membaca cerita pengantar tidur kini berubah menjadi membaca caption.

Kadang aku rindu, rindu ritual malamku yang dulu. Dulu bapak selalu menemukan buku dibawah bantalku, kini, bapak menemukan ponsel di dekat tempat tidurku. Dulu aku selalu menabung untuk sebuah buku, kini menabung untuk pulsa beribu-ribu. Dulu aku berseru "Mengapa di Purworejo tidak ada toko buku selengkap gramedia?" kini aku berseru "Mengapa di Purworejo belum ada sinyal 4G?" Aku rindu diriku yang dulu, bukan yang sekarang, yang tertidur dengan mata lelah, haus akan berita kepo, termakan hura-hura. Aku melupakan kawan lamaku, ritual lamaku. Buku-buku di rak bukuku kini berdebu... 


Malam ini, aku menulis ini, sekadar bercerita tentang kerinduanku, dan berharap kau tidak sepertiku....

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW FILM PENDEK AGUNG HAPSAH : Agen Resep Rahasia

Aku Ingin Bersyukur,

Omong Kosong Jilid 1