Masalah Rindu


Ada beberapa kata yang tak dapat kusampaikan dalam tangisku. Karena kala ku menangis, semuanya mengalir keluar diiringi air mataku. Namun satu hal yang masih tertinggal dalam setiap kesedihanku yang tercurahkan. Ia tetap bersemayam di lubuk hati. Tidak pergi, tidak beranjak sama sekali. Namanya rindu. Ia sudah hidup di dasar hatiku sejak kau mulai berbeda dari biasanya, aku bahkan tidak tahu cara mengusirnya. Ia bersikeras untuk tetap tinggal, menanti dirimu yang katanya adalah obatnya. Cara rindu bersedia pergi hatiku, dan membiarkan hatiku tidak dilanda badai lagi. Ia ciptakan ombak di dasar hatiku, membiarkan nyiur menjadi basah dan mengalun mengikuti irama lagu mellow yang ia ciptakan. Sejatinya, aku tidak keberatan, namun hal itu menyiksaku, sungguh.

Namun, kadang kala rindu berhenti berulah, ketika mentari dari kenangan yang kau ciptakan beranjak hadir dalam kegelapan ini. Ia singkirkan rindu sejenak, membuat angin dan dedaunan dalam taman hatiku bersorak gembira. Mereka berterima kasih padamu, karena menitipkan banyak kenangan indah dalam hatiku. Hanya saja, rindu memang bandel, Ia tak tahu rasa lelah, ia kembali hadir menyisipkan hujan, di mataku. Karena itulah, bolehkah kuberharap kau kembali hadir dan selamatkan kesenduan hatiku? Sebentar saja lagi? Atau bahkan selamanya?

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW FILM PENDEK AGUNG HAPSAH : Agen Resep Rahasia

Aku Ingin Bersyukur,

Omong Kosong Jilid 1