Aku ini Baru Lahir
Aku ini baru
lahir,
Baik dalam
kemantapan, naluri, dan bakat.
Mungkin
gambar bukan baru dalam diriku, tapi.. gambar teknik, garis dan segalanya aku belum pernah tsayy.
Aku biasaya
menggambar ilustrasi dengan garis semaunya. Warna berani, tajam, dan kadang
contrast. Aku sejujurnya adalah orang dengan keruwetan. Gambar kanan kiri atas bawah
penuh. Aku juga bingung, di daerah mana seniku berada?
Melihat
beberapa temanku menjadi sukses, aku iri sekaligus kagum. Maksudku, selalu ada
harga yang dibayar dibalik sebuah kesuksesan. Dan aku? Berapa harga yang sudah
ku investasikan selama 20 tahun ini? Mungkin temanku, pawai sekali melukis
sesuatu, ia hebat, mungkin karena "usia bayi" lukisnya sudah besar, sudah cakap.
Temanku yang pintar sekali membagi waktunya, karena "usia bayi " managementnya
sudah lebih dewasa daripada punyaku.
Pertanyaanku,
bayi apa saja yang sudah mulai menjadi remaja di dalam diriku?
***
Aku
mengarungi kapal baru di 2017. Arsitektur.
Entah bagaimana pesonanya mampu
meluluhkan hati dan diriku yang keras kepala ini. Tadinya aku ingin jadi kartunis,
tapi aku mengkhianati mimpiku sejak sd
itu.
Hal lain
yang aku sadari, tepatnya malam ini, aku tidak cukup pintar untuk mengejar
ekspetasiku, aku menurunkan segala idealis dan target jangka pendekku.
Maksudku, bisakah aku mengejar idolaku? Zaha, Hadid, Tadao Ando, Le Corbu?
Baru saja 2
tahun rasanya aku lahir, sebagai mahasiswa arsitektur. Tapi rasanya aku seperti
bayi yang tertinggal. Aku baru ini baru bisa berbicara, itupun gugu gaga, bahkan aku belum merangkak. Malam ini aku
seperti terbagi dua sisi, ara si ibu, dan ara si bayi.
“Ah, kamu sejujurnya tidak dilahirkan untuk ini”
Apakah ada
seorang ibu berkata begitu pada anaknya? Tidak, idealnya tidak. Maka aku
berpikir untuk harus terus berusaha, karena bayi arsitekturku ini kelak menjadi
tinggi, besar, kokoh. Aku harus membesarkannya dengan segala upayaku.
Ah,
idealisku muncul lagi.
Kadang,
perasaan “Ah” ini menghambat rasa percaya diriku, sebagai ibu, dan sebagai
anak.
Semoga
tidak, semoga aku selalu percaya bahwa aku ibu dan anak yang berkualitas.
Bahkan
untuk bayi bayi lahir aku harus segera lahirkan sekarang. Nanti 25 mereka sudah
lumayan bisa berbicara, mampu melakukan banyak hal. Ah, cape? Tentu, ibu mana
yang tidak cape mengurus bayi mereka. Tapi, ibu mana yang nantinya tidak paling bangga
melihat bayinya tumbuh dewasa?
Teman-temanku, mari kita hebat bersama sama.
Comments
Post a Comment