RINGKUK

 

Sayang, pernah kau melihat rembulan yang sedang bulat bulatnya?

atau langit biru yang bersahabat?

Sayang, pernah kau mendengar seberapa ramai jalan kaliurang ini?

atau suara Langkah kaki anak anak kampus yang menuju lantai tiga?

Sayang, kau bilang padaku kau mencintaiku

maka, kutunjukkan padamu soal duniaku.

 

Sayang, kau tau aku mencintaimu

dan kamu adalah bagian dari ceritaku

yang di malam panjang kudongengkan pada sujud dan Tuhanku,

pada kertas dan catatanku,

yang rasanya jangan pernah berakhir cerita ini

karena aku menikmatinya

karena aku selalu merindukannya.

 

Sayang, aku meringkuk pada malamku

bukan karena sedih atau terbungkam

Aku, berdebar

Pada setiap kata yang kuucapkan di awal puisi ini

Sayang,

Itu perasaanku

Padamu.

Malam ini,

Dua hari lagi,

Selamanya.


Comments

Popular posts from this blog

REVIEW FILM PENDEK AGUNG HAPSAH : Agen Resep Rahasia

Aku Ingin Bersyukur,

Puisi dan Isi Kepala Saya